Ayah..
Tanpa terasa sudah hampir 9 tahun aku jalani hidup tanpa ditemani sosokmu.
Rasanya begitu berat.
Ayah..
Apakah di atas sana kau melihatku? Aku merindukanmu ayah. Aku rindu saat engkau
memarahiku. Aku rindu ocehan-ocehanmu, Aku rindu teguran-teguranmu ayah. Sekarang,
tak ada lagi ocehan-ocehanmu, tak ada lagi teguran-teguranmu ketika waktu
shalat tiba. Sekarang, tak ada lagi yang mengingatkanku. Maafkan anakmu yang
bandel ini ayah. Maafkan anakmu yang belum bisa membuatmu bangga ketika engkau
masih ada. Maafkan aku ayah.
Ayah..
Tahu kah engkau, kakak sekarang sudah menikah dan mempunyai 3 anak. Namanya Bian,
Balqis dan Fairuz. Andai ayah masih disini pasti mereka bangga punya kakek yang
hebat seperti ayah.
Adik
juga sekarang sudah besar. Anak kesayanganmu sudah mau naik kelas 2 MTs ayah.
Semoga kelak dia bisa jadi orang sukses dan bisa membahagiakan ibu. Hal yang
selama ini belum bisa aku dan kakakku wujudkan. Doa’kan saja Ayah.
Ibu
mungkin menjadi orang yang paling merindukanmu dari kami bertiga. Aku tau itu.
Tapi beliau selalu berusaha untuk tegar. Aku bangga mempunyai orang tua seperti
kalian.
Oh
iya lupa.. Selamat Hari Ayah.. Maafkan anakmu ini ayah. Meskipun engkau jauh
diatas sana, Do’aku selalu menyertaimu. Semoga engkau bahagia diatas sana. Semoga
engkau selalu berada disisi-Nya. Aamiin. Ayah, tunggu aku di surga.