Sabtu, 11 Januari 2014

Tiga Oktober Dan Segenap Cinta

Rabu dini hari. Seorang lelaki terbangun dari tidurnya, jarum jam menunjukkan 02:00. Ia bergegas membasuh air ke wajahnya. Tiga kali. Kemudian tangan, mercu kepala, telinga hingga kaki. Ia berwudhu rupanya. Disegerakannya memakai kopiah, lalu duduk di sajadah.

"Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar"

Bibirnya memuja-muja Tuhan. Suara lembutnya menyejukkan. Pelan serupa bisikan. Matanya memejam, menghayati kalimat suci dalam-dalam.

"Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar"

Di luar sana, suasana sunyi kian terdengar suara pujian. Pertanda subuh segera tiba. Ia masih di tempat yang sama. Melantunkan kalimat suci sembari mengangkat kedua tangannya. Kemudian berdoa.

“Ya Allah…
Seandainya telah Engkau catatkan…
Dia milikku dan tercipta buatku…
Satukanlah hatinya dengan hatiku…
Titipkanlah kebahagiaan antara kami…”

“Tetapi Ya Allah…
Seandainya telah Engkau takdirkan
Dia bukan milikku…
Bawalah dia jauh daripada pandanganku…
Luputkanlah dia dari ingatanku…
Dan periharalah aku dari kekecewaan…”


Rabu, tiga oktober silam. Ada cinta yang bersemi diantara dua insan manusia.
Rabu, tiga oktober silam. Ada lelaki yang menjadikan kebahagiaan wanitanya sebagai napasnya. 
Rabu, tiga oktober silam. Ada lelaki  yang berdoa untuk dipanjangkan usianya agar bisa menjaga senyum tetap merekah di wajah wanitanya. 
Rabu, tiga oktober silam. Ada lelaki yang mencintai wanitanya dengan tulus dan kesederhanaannya.


Kamis, 09 Januari 2014

Rasa Yang Tertinggal


Antara Cinta dan Sahabat
“Aku tak suka mencampur adukkan antara cinta dan persahabatan. Biarlah cinta dengan cinta dan sahabat dengan sahabat. Itu prinsip aku yang selalu aku pegang.”
Karena prinsip tersebut, aku memendamkan perasaanku yang sebenarnya terhadap gadis bernama aulia. Dia seorang gadis yang cantik dan soleha, dan dia cinta pertama aku.
Aku mula mendekati Aulia melalui hubungan persahabatan tapi pada masa yang sama sahabatku juga menaruh perasaan terhadapnya.
Apa yang akan kamu lakukan, bila kamu punya sahabat. Lalu sahabat kamu mencintai seseorang gadis, sementara kamu juga ‘memendam’ cinta yang sama kepada gadis tersebut.
Bisakah cinta dan persahabatan disatukan? Atau hanya gara-gara cinta dua sahabat yang dulunya sangat dekat akhirnya harus menjauh karena cinta?

Aulia, hanya tatapan yang bisa kubiaskan untukmu
Sesungguhnya hati ini ingin menyampaikan sebuah rasa padamu
meski kata terbatas pada keberanian untuk berucap
ada makna dalam setiap tarikan dan hembusan nafas…
ada harapan dalam degup jantung…
semua bernadzar kepadamu…
“Aulia, Aku Mencintaimu”

Minggu, 05 Januari 2014

Air mata ini tahu, setulus apa aku mencintaimu.

Aku sering menulis tentang kamu, memikirkan kamu dan merindukan kamu.
Jika aku menyayangimu, itu bukan sepenuhnya salahmu. Tapi itu salahku yang tak pernah mengerti bahwa waktu bisa merubah segalanya.
Jika aku tetap menyayangimu, itu juga bukan sepenuhnya salahmu, itu hanya salahku yang tak bisa mengerti keadaan. Hanya saja, ternyata waktu kemudian mampu membuatku mengerti keadaan.
Beribu waktu, menit, jam, bahkan tak terhitung hari kuhahabiskan pikiran dan sedihku untuk mencintaimu. Aku tak pernah berhenti, hanya saja aku beristirahat , mencoba lebih memahami waktu.
Air mata ini tahu, setulus apa aku mencintaimu.

Sabtu, 04 Januari 2014

Sahabat Yang Terbuang

Akulah barang usang yg sudah terlupakan
Akulah gudang yang terbengkalai
Akulah jalan berdebu yang tak pernah dilalui
Akulah radio tua yang berbicara sendiri dan tak dihiraukan
Akulah makanan yang sudah kadaluarsa dan dibuang begitu saja
Akulah permen karet yang dibuang karena habis rasa manisnya
Akulah kulit kacang yang dibuang setelah diambil isinya
Akulah dedaunan kering yang terinjak
Akulah debu yang terhempas oleh angin

Sahabat bukan barang bekas
Sahabat bukan gudang kotor
Sahabat bukan jalan buntu
Sahabat bukan radio tua
Sahabat bukan makanan kadaluarsa
Sahabat bukan permen karet
Sahabat bukan kulit kacang
Sahabat bukan daun kering yang bisa diinjak
Sahabat bukan debu yang mudah terhempas


Sahabat adalah ketika dia senang, kita tidak merasa terbuang


 

Copyright @ 2013 Fandi Memories.